Minggu, 03 Januari 2016

PERUBAHAN DALAM TRADISI



PERUBAHAN DALAM TRADISI

Kehidupan ini terus mengalami perubahan-perubahan. Hal ini terjadi karena adanya sebuah proses. Dalam proses tersebut banyak faktor-faktor yang mempengaruhi sebuah perubahan. Dari sisi budaya, sosial, ekonomi, pendidikan dan lainnya.
            Tradisi juga mengalami perubahan-perubahan. seperti halnya tradisi kliwonan yang ada di kabupaten Batang. Tradisi malam Jumat Kliwon atau yang lebih dikenal dengan sebutan Kliwonan berkaitan dengan cerita rakyat atau legenda dari daerah setempat yaitu Kabupaten Batang. Pada mulanya tradisi ini diadakan dengan maksud untuk mengenang jasa leluhur dan nenek moyang Batang yang dulunya telah membangun daerah Batang. Tradisi Kliwonan yang dulunya digunakan untuk ajang melakukan ritual-ritual sederhana kemudian berkembang seperti sekarang ini.  Kliwonan di daerah Batang mengalami perubahan dari bentuk dan fungsi yang secara sesungguhnya. Pada awalnya Tradisi Kliwonan merupakan sarana atau tempat pengobatan bagi orang sakit. Seiring dengan perkembangan masyarakat yang mencakup multi dimensi, tradisi Kliwonan mengalami perubahan fungsi menjadi sebuah pasar yang sering disebut dengan pasar kliwonan.  Banyak orang yang ramai saling bernegosiasi.  Di alun-alun  Batang setiap malam jumat kliwon ramai dikunjungi orang-orang yang berjualan beraneka ragam dan yang mau membeli keperluan yang mereka butuhkan seperti pakaian, makanan, permainan, atau sekedar jalan-jalan. Tradisi kliwonan ini diselenggarakan di alun-alun Kota Batang setiap 35 hari sekali atau disebut selapan dina menurut perhitungan Jawa tepatnya pada malam Jumat Kliwon.
Banyak faktor yang mempengaruhi perubahan dalam tradisi. Salah satunya karena kurangnya ada pewarisan budaya yang dilakukan secara intensif. Kurangnya ada penggalakan dan pengembangan dari kebudayaan lokal itu sendiri. Seharusnya pemerintah lebih memperhatikan dan memikirkan bagaimana caranya agar kebudayaan lokal tetap lestari. Dengan mendirikan sanggar-sanggar pelatihan seni dan budaya daerah, lomba- lomba budaya daerah, Pentas seni dan budaya dll.
Generasi muda lebih memilih hal-hal yang modern. Kemajuan teknologi mempengaruhi cara berfikir manusia dan cara berfikir manusia yang semakin maju juga mempengaruhi kemajuan teknologi. Hal tersebut memiliki dampak positif dan juga negatif.Tergantung bagaimana manusia itu sendiri dalam menyikapi segala perubahan yang ada. Misalnya dengan adanya komputer dan internet, anak-anak lebih suka bermain games dan facebookan daripada belajar mendalang dan budaya lokal lain. Dengan adanya televisi , manusia lebih suka menonton sinetron daripada melihat pergelaran wayang dan pengajian
Kebudayaan barat memiliki pengaruh besar terhadap kebudayaan dan tradisi lokal. Para generasi muda lebih menyukai budaya – budaya barat.Lihat saja, acara – acara di televisi lebih menekankan pada audisi dan  acara- acara modern. Seperti tari modern ( Dance ), menyanyi , show dll. Sehingga para generasi muda , berlomba-lomba untuk belajar semua itu.Dan pada akhirnya melupakan seni dan budaya lokal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar