PERUBAHAN DALAM TRADISI
Kehidupan ini terus
mengalami perubahan-perubahan. Hal ini terjadi karena adanya sebuah proses.
Dalam proses tersebut banyak faktor-faktor yang mempengaruhi sebuah perubahan.
Dari sisi budaya, sosial, ekonomi, pendidikan dan lainnya.
Tradisi
juga mengalami perubahan-perubahan. seperti halnya tradisi kliwonan yang ada di
kabupaten Batang.
Tradisi malam Jumat Kliwon atau yang lebih dikenal dengan sebutan Kliwonan
berkaitan dengan cerita rakyat atau legenda dari daerah setempat yaitu
Kabupaten Batang. Pada mulanya tradisi ini diadakan dengan maksud untuk
mengenang jasa leluhur dan nenek moyang Batang yang dulunya telah membangun
daerah Batang. Tradisi Kliwonan yang dulunya digunakan untuk ajang melakukan
ritual-ritual sederhana kemudian berkembang seperti sekarang ini. Kliwonan
di daerah Batang mengalami perubahan dari bentuk dan fungsi yang secara
sesungguhnya. Pada awalnya Tradisi Kliwonan merupakan sarana atau tempat
pengobatan bagi orang sakit. Seiring dengan perkembangan masyarakat yang
mencakup multi dimensi, tradisi Kliwonan mengalami perubahan fungsi menjadi
sebuah pasar yang sering disebut dengan pasar kliwonan. Banyak orang yang ramai saling
bernegosiasi. Di alun-alun Batang setiap malam jumat kliwon ramai
dikunjungi orang-orang yang berjualan beraneka ragam dan yang mau membeli
keperluan yang mereka butuhkan seperti pakaian, makanan, permainan, atau
sekedar jalan-jalan. Tradisi kliwonan ini diselenggarakan di alun-alun Kota
Batang setiap 35 hari sekali atau disebut selapan dina menurut perhitungan Jawa
tepatnya pada malam Jumat Kliwon.
Banyak faktor yang mempengaruhi perubahan dalam tradisi.
Salah satunya karena kurangnya ada pewarisan budaya yang dilakukan secara
intensif. Kurangnya ada penggalakan dan pengembangan dari kebudayaan lokal itu
sendiri. Seharusnya pemerintah lebih memperhatikan dan memikirkan bagaimana
caranya agar kebudayaan lokal tetap lestari. Dengan mendirikan sanggar-sanggar
pelatihan seni dan budaya daerah, lomba- lomba budaya daerah, Pentas seni dan
budaya dll.
Generasi muda lebih
memilih hal-hal yang modern. Kemajuan teknologi mempengaruhi cara berfikir
manusia dan cara berfikir manusia yang semakin maju juga mempengaruhi kemajuan
teknologi. Hal tersebut memiliki dampak positif dan juga negatif.Tergantung
bagaimana manusia itu sendiri dalam menyikapi segala perubahan yang ada.
Misalnya dengan adanya komputer dan internet, anak-anak lebih suka bermain
games dan facebookan daripada belajar mendalang dan budaya lokal lain. Dengan
adanya televisi , manusia lebih suka menonton sinetron daripada melihat
pergelaran wayang dan pengajian
Kebudayaan barat
memiliki pengaruh besar terhadap kebudayaan dan tradisi lokal. Para generasi
muda lebih menyukai budaya – budaya barat.Lihat saja, acara – acara di televisi
lebih menekankan pada audisi dan acara-
acara modern. Seperti tari modern ( Dance ), menyanyi , show dll. Sehingga para
generasi muda , berlomba-lomba untuk belajar semua itu.Dan pada akhirnya
melupakan seni dan budaya lokal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar